Sebagaimanakonstruksi tersebut di atas terutama batang-batang konduktor yang terhubung singkat, maka tidak dimungkinkan untuk menambah ”Tahanan Luar” (yang dipasang secara seri) dengan rotor guna keperluan ”Pengasutan”. Pada gambar 6 dan 7 di bawah ini menunjukkan detail dari konstruksi motor Induksi dengan Rotor Sangkar dan Rotor
Klasifikasi benda-benda yang ada di bumi ini memiliki sifat dan karakteristik tertentu. Berdasarkan sifat kelistrikannya, sifat benda dibedakan menjadi konduktor dan isolator. Sifat konduktor singkatnya merupakan sifat bahan yang mampu menghantarkan listrik atau panas dengan baik. Sementara isolator bersifat sebaliknya. Walaupun memiliki karakteristik yang berbeda. Adanya konduktor dan isolator dalam satu benda yang sama dapat saling melengkapi. Sehingga, ciri-ciri negatif dari masing-masing bahan dapat diatasi oleh bahan lainnya. Tak dapat dipungkiri, bahwa konduktor dan Isolator sering kali berada dalam benda dengan satu fungsi yang sama. Misalnya yang mudah ditemukan pada kabel, peralatan memasak, dan lain sebagainya. Hal ini lantaran kedua istilah ini memiliki kajian yang sama. Pengertian Konduktor Konduktor merupakan salah satu bahan atau zat yang dapat menghantarkan arus listrik. Bahan konduktor dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Namun kapasitas konduktor setiap benda berbeda-beda sesuai sifatnya masing-masing. Konduktor terdiri dari dua jenis, yaitu konduktor kuat dan konduktor lemah. Penggolongan tersebut berdasarkan jenis bahan dari masing-masing konduktor. Sifat benda sebagai konduktor, ketahanannya juga berpengaruh besar terhadap jenis bahan serta ukuran dari penampang. Karena resistansi konduktor berbanding terbalik dengan jumlah luas penampangnya. Ciri Konduktor Berdasarkan pengertian konduktor di atas, dapat digaris bawahi bahwa sebagai bahan bersifat koduktor memiliki ciri-ciri tertentu. Diantaranya sebagai berikut Konduktor bersifat sebagai penghantar arus listrik. Selain itu juga terdapat konduktor yang menghantarkan panas. Konduktor terdiri dari dua jenis, yaitu konduktor lemah dan konduktor kuat. Umumnya bahan yang bersifat konduktor berasal dari golongan logam. Yaitu, emas, perak, tembaga, besi, alumunium, zink, dan lain-lain. Pengertian Isolator Pengertian dari isolator adalah bahan atau benda yang bersifat sukar memindahkan listrik dan kalor panas. Isolator merupakan penghambat aliran arus listrik. Fungsi utama dari isolator yaitu sebagai penopang dan pemisah antara konduktor dengan tidak mengalirkan arus listrik keluar. Selain itu, isolator juga kerap kali digunakan sebagai penyangga kabel transmisi listrik yang dapat ditemukan pada setiap tiang listrik. Karena sifatnya yang tidak semudah itu menghantarkan listrik atau panas, bahan isolator sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Seluruh bahan isolator tidak bersifat sempurna. Walaupun bersifat sebagai penghantar listrik dan panas yang buruk, di setiap isolator masih terdapat sedikit muatan atau pembawa muatan yang dapat mengalirkan arus listrik dinamis ataupun listrik statis. Namun karena jumlah muatannya kecil, peluang untuk dapat mengalirkan listrik dengan baik pun sangat kecil. Oleh karena itu isolator sering digunakan sebagai tameng’ atau penghalang dari sengatan listrik dan panas. Ciri Isolator Untuk memudahkan kita untuk mengenal bahan-bahan yang bersifat isolator. Dapat dilihat ciri-ciri dari isolator sebagai berikut Bahan isolator dapat berupa isolator listrik dan isolator panas. Isolator berfungsi sebagai penopang beban dan pemisah aliran listrik serta panas. Tidak terdapat isolator yang sempurna, karena setiap isolator masih membawa Sebagian kecil muatan yang dapat menghantarkan listrik atau panas. Fungsi utama isolator adalah penghindar sengatan listrik, kesalahan arus listrik seperti arus pendek, dan kebakaran jika terjadi sambungan silang. Contoh Konduktor dan Isolator Kebanyakan konduktor adalah terdiri dari berbagai macam logam. Bahan-bahan konduktor dimanfaatkan dalam berbagai kepentingan kehidupan. Bahkan untuk beberapa bahan ditemukan di lingkungan rumah, dimanfaatkan sifat mudah menghantarkan panasnya. Beberapa lainnya penting dalam instalasi kelistrikan, mesin, bangunan, dan lain-lain. Konduktor dalam Kehidupan Sehari-hari Berikut contoh benda dengan sifat konduktor yang sering ditemukan dalam sehari-hari Aluminium Aluminium Alumunium adalah salah satu logam yang banyak dimanfaatkan karena memiliki sifat konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Alumunium digunakan sifat konduktor listriknya sebagai lapisan pada mesin-mesin kendaraan atau alat elektronik. Sementara sifat konduktor panasnya dimanfaatkan pada perlengkapan masak yang berada di dapur. Keduanya memiliki kegunaan yang penting, Namun akan membahayakan jika langsung bersentuhan dengan organ tubuh manusia. Alumunium juga banyak digunakan sebab memiliki sifat anti korosif atau tidak mudah berkarat. Sifat lainnya yang juga penting, alumunium tidak beracun jika digunakan. Sehingga walaupun sebagai alat untuk memasak akan tetapi tetap aman. Besi Besi Besi merupakan salah satu jenis logam yang banyak ditemukan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Besi memiliki banyak bentuk karena dapat dileburkan. Besi memiliki symbol Fe atau ferrum yang berasal dari bahasa latin. Jika dibandingkan dengan jenis logam lainnya, jumlah besi di bumi ini sangat melimpah. Pengolahan untuk kebutuhan tertentu juga termasuk mudah serta biayanya murah. Walaupun demikian, besi memiliki sifat korosif yang tinggi, sehingga perlu perawatan khusus untuk menjaganya agar tidak berkarat. Tembaga Tembaga Tembaga merupakan konduktor terbaik setelah perak. Sebagai konduktor yang baik, tembaga sering digunakan sebagai penghantar arus listrik melalui kabel-kabel listrik. Jika bersinggungan dengan udara langsung, tembaga mudah berkarat atau bersifat korosif. Oleh karena itu, tembaga yang ada di dalam kabel ada dalam keadaan tertutup. Selain melindungi tembaga dari korosi, juga melindungi sekitar dari sifatnya yang mudah menghantarkan listrik. Emas Emas Emas dominan dikenal sebagai perhiasan yang biasa digunakan oleh kaum wanita untuk mempercantik penampilan. Padahal emas yang memiliki symbol Au dalam tabel periodik ini merupakan konduktor yang sangat baik. akan tetapi karena harganya yang mahal, emas jarang dimanfaatkan sifat konduktornya. Emas memiliki sifat yang berkilau, berat, dan berwarna kuning. Emas tidak dapat bereaksi dengan unsuk kimia lainnya kecuali dengan fluorin, klorin, dan aqua regia. Emas mampu melebur dari bentuknya yang semula padat pada suhu sekitar 1000 derajat celcius. Perak Perak Perak merupakan jenis logam dengan symbol Ag, singkatan dari argentum. Perak, selain bersifat konduktor juga bersifat lunak dan fleksibel. Konduksi listrik pada perak termasuk dalam golongan yang baik, dengan konduksi termal, serta memiliki reflektivitas yang paling tinggi diantara jenis logam lainnya. Zink Seng Seng Zink yang lebih dikenal dengan seng merupakan jenis logam tertua yang digunakan manusia pada abad ke 10. Seng memiliki tampak yang berkilau dan berwarna putih kebiruan. Seng juga mudah lebur dengan suhu 100 sampai dengan 150 derajat celcius, suhu ini termasuk suhu terendah diantara logam lainnya. Seng biasa digunakan sebagai atap bangunan semi permanen atau dalam instalasi rumah bahan ini mudah ditemukan. Seperti kebanyakan logam lain, seng bersifat mudah korosif atau berkarat. Untuk menghindari sifat korosif pada seng, dapat dilakukan pengecatan atau pemberian lapisan lain agar seng tidak bersentuhan langsung dengan udara. Isolator dalam Kehidupan Sehari-Hari Bahan-bahan bersifat isolator dapat ditemukan di sekitar kita. Di lingkungan rumah, sering kali digunakan pada peralatan dapur sebagai peredam panas dari benda yang bersifat konduktor. Walaupun dapat ditemukan juga di tempat lainnya. Tidak semua bahan isolator bersifat menghentikan atau meredam panas dengan baik. Maka untuk penggunaannya harus disesuaikan dengan kapabilitas bahan isolator dapat bersinggungan dengan bahan konduktor agar tidak membahayakan. Contoh-contoh isolator yang ada dalam kehidupan sehari-hari, antara lain; Kaca Kaca Kaca merupakan salah satu isolator yang baik. Apabila salah satu bagian kaca dipanaskan, ujung bagian lainnya akan tetap dalam keadaan dingin. Hal ini disebabkan kaca bersifat meredam panas, atau tidak menghantarkan panas. Kayu Kayu Kayu merupakan isolator yang baik, namun penghantar panas yang buruk. Terdapat alat masak yang menggunakan kayu sebagai bagian gagang, karena kayu tidak dapat menghantarkan panas. Sehingga kayu pada alat masak aman ketika dipegang dengan tangan . Kain Kain Kain terbuat dari untaian benang-benang yang dirajut. Kain berasal dari serat tumbuhan dan bersifat sebagai penghantar panas yang buruk. Kain banyak dimanfaatkan sebagai alat bantu memindahkan perlengkapan dapur yang panas. Panas yang dihasilkan dari proses masak akan menjalar ke panci tempat memasak, namun tidak akan menjalar pada kain jika digunakan untuk memindahkan alat masak yang panas. Plastik Plastik Benda plastik banyak digunakan sebagai penahan panas. Contohnya pada pegangan panci dan tatakan gelas. Plastik merupakan penghantar panas yang buruk, sehingga walaupun panci dalam keadaan panas gagang atau pegangan panci yang terbuat dari plastik tidak akan panas. Kertas Kertas Kertas adalah salah satu benda bersifat menghantarkan panas yang buruk. Sehingga dalam hal ini kertas seringkali dipergunakan untuk meredam panas. Akan tetapi sifat isolator dari kertas ini juga tidak lebih baik dibandingkan kayu dan plastik. Karet Karet Karet biasa digunakan sebagai isolator pada kabel. Kabel mengandung bahan isian berupa logam yang merupakan penghantar panas yang baik. sehingga karet berfungsi sebagai peredam panas pada kabel dan untuk mengurangi risiko konsleting. Demikianlah uraian lengkap yang bisa kami berikan ulasan pada segenap pembaca. Berkenaan dengan contoh konduktor dan isolator yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bisa memberikan referensi bagi semua kalangan yang membutuhkannya. Niken Triana Putri adalah Salah satu Mahasiswi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam di Kampus Islam Negeri yang ada di Jakarta. Saat ini selain menyelsaikan tugas akhir juga sibuk menulis di websiteSaatini terdapat kecenderungan pengembangan sel bahan bakar yang menggunakan hidrokarbon cair sebagai sumber gas hidrogen. Salah satu hidrokarbon cair yang dapat digunakan sebagai sumber hidrogen adalah metanol. Melalui reaksi terkatalisis pada suhu tidak terlalu tinggi (200 – 400 o C), metanol dapat diubah menjadi gas yang kaya dengan hidrogen. buku ajar BAHAN - BAHAN LISTRIK pada bagian konduktor, isolator dan semikonduktor ini. Buku ini dibuaat dengan harapan memberikan kemudahan bagi siapa saja khususnya mahasiswa yang sedang kuliah untuk mendapatkan gambaran mengenai ilmu BAHAN – BAHAN LISTRIK khususnya pada bidang diatas. Buku ini akan menyampaikan beberapa teori yang berkaitan dengan proses bagaimana terbentuknya material yang berkaitan dengan konduktor, isolator dana semikonduktor Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free BUKU AJAR MATA KULIAH BAHAN – BAHAN LISTRIK Ditulis oleh Jamaaluddin UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2019 KONDUKTOR –ISOLATOR dan SEMI KONDUKTOR i KATA PENGANTAR Bismillaahrrahmaanirrohiim Assalamu alaikum, wr, wb Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah penulis telah menyelesaikan buku ajar BAHAN - BAHAN LISTRIK pada bagian konduktor, isolator dan semikonduktor ini. Buku ini dibuaat dengan harapan memberikan kemudahan bagi siapa saja khususnya mahasiswa yang sedang kuliah untuk mendapatkan gambaran mengenai ilmu BAHAN – BAHAN LISTRIK khususnya pada bidang diatas. Buku ini akan menyampaikan beberapa teori yang berkaitan dengan proses bagaimana terbentuknya material yang berkaitan dengan konduktor, isolator dana semikonduktor Mulai dari bahan konduktor, isolator dan semi konduktor semuanya akan dikupas mulai dari unsur pembentuknya, karakteristik unssur pembentuk, maupun kalau sudah berbentuk material atau bahan sampai dengaan pemanfaatannya untuk apa akan dijelaskan pada buku ini. Buku ini sangat bermanfaat untuk para mahasiswa dan masyarakat umum yang tertaarik mendalami masalah kelistrikan utamannya pada pengetahuan bahannya. Penulis sangat menyadari masih adanya kekurangan dan kesalahan dalam penulisan buku ini, oleh karena kritik dan saran yang membangun kami tunggu dari para pembaca yang budiman. ii Akhirnya penulis menyampaikan selamat membaca... Walhamdulillaahirobbil alamiin Wassalamu alaikum, wr, wb Penulis iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................ i KATA PENGANTAR ............................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................... iii DAFTAR TABEL ..................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ................................................................ vii BAB I Bahan Konduktor Padat ........................................... 1 Definisi Konduktor / Penghantar ........................... 1 Syarat Bahan Konduktor ....................................... 3 Klasifikasi Konduktor ............................................. 4 Klasifikasi Konduktor Menurut Bahannya .......... 4 Klasifikasi Konduktor Menurut Konstruksinya ... 7 Klasifikasi Konduktor Menurut Isolasinya .......... 8 Karakteristik Konduktor ........................................ 9 Tinjauan Kekuatan Mekanik .............................. 10 Tinjauan Kekuatan Listrik ................................... 10 Resistifitas Listrik ................................................... 10 Koefisien Temperatur Hambatan .......................... 12 Penamaan Konduktor ........................................... 12 Kriteria Mutu Penghantar ..................................... 24 Tugas ...................................................................... 26 BAB II Bahan Tembaga ...................................................... 27 Definisi Kabel Tembaga ......................................... 27 Ciri Kabel Tembaga................................................ 28 Pengenal Inti ................................................... 29 Standart Warna ............................................... 30 iv Konduktor Berdasarkan Jenis Tegangan ......... 30 Tegangan Rendah Tanpa Perisai .............. 31 Tegangan Rendah Berperisai ................... 36 Tegangan Rendah Dengan Pelindung/ Perisai .................................................... 41 Kabel Fleksibel Flexible Cable ....................... 43 Kabel Kontrol Kawat Fleksibel ......................... 45 Kabel Tegangan Menengah ............................. 47 Tugas .................................................................... 49 Bab III Bahan Isolator .......... .......................................... 50 Definisi Isolator .......... .......................................... 51 Macam – Macam Isolator...................................... 52 Kabel Selubung Karet Ecicables .................... 52 Kabel Dengan Sekubung Kertas....................... 53 Kabel Dengan Selubung Pvc ........................... Poliviniyl Chloride ......................................... 54 Kabel Dengan Thermosetting .......................... Xlpe – Gross-Linked Polyehylene .................. 55 Kabel Dengan Lsf Low Smoke And Fume ...... 56 Mineral Manesium Oksida ............................ 57 Tugas ......................................................................... 59 Bab IV Semikonduktor ................................................... 60 Definisi Semikonduktor ............................................. 60 Struktur Atom ........................................................... 62 Pita Energi ................................................................. 65 Jenis-Jenis Pita Energi .......................................... 66 Semikonduktor Dibandingkan Konduktor Dan ..... Isolator Dengan Tinjauan Pita Energinya ................ 70 Jenis - Jenis Semikonduktor ...................................... 72 v Semikonduktor Intrinsik ....................................... 72 Germanium .................................................. 77 Silikon ........................................................... 79 Galium Arsenid ............................................. 82 Semikonduktor Ekstrinsik ..................................... 86 Semikonduktor Ekstrinsik Tipe N .................. 86 Semikonduktor Ekstrinsik Tipe P .................. 88 Semikonduktor Paduan ................................ 91 Aplikasi Semikonduktor........................................ 98 Tugas .................................................................... 101 vi DAFTAR TABEL Pengenal Inti dan Rel ................................................. 29 Elemen Semikonduktor pada tabel periodik .............. 65 Nilai hambatan jenis dan koefisien muai ................... semi konduktor .......................................................... 71 Beberapa properti dasar silikon dan germanium ....... pada 300k................................................................... 86 vii DAFTAR GAMBAR bahan konduktor ......................................................... 1 kawat tanpa selubung ............................................... 2 kabel dengan selubung isolator................................. 2 BBC Bare Copper Conductor ..................................... 4 AAC All Aluminium Conductor .......................................... 5 AAAC All Aluminum Alloy Conductor ................................ 5 Copper Clad Steel CCS....................................................... 6 ACSR Aluminium Conductor Steel Reinforced ................... 6 Kawat Berongga Hollow Conductor .................................. 7 Kabel telanjang ........................................................... 8 Kabel terselubung ....................................................... 9 Kabel twisted 2 pair ..................................................... 9 Sistem penamaan kabel ............................................... 13 Sistem Penamaan Untuk Low Voltage ................................. 13 Low Voltage Tembaga Non Armour..................................... 14 Kabel NYFGBY Kabel tanah Low Voltage 0,6 / 1 kV ............. 19 NYSY – Kabel Kontrol Low Voltage 0,6/1 kV ........................ 19 Twisted Cable Low Voltage 0,6 / 1 kV .................................. 20 Conductor ACSR kabel Saluran Distribusi SUTT dan ............ SUTET High Voltage ............................................................. 20 BCCH Kabel Grounding – Rectangular Wire ......................... 21 Kawat BCCH Bare Copper Conductor Hard ........................ 21 Conductor untuk Low Voltage ............................................. 21 Konduktor Untuk Medium Voltage...................................... 22 Kabel N2XSBY Medium Voltage 12/20 kV ............................ 22 viii NA2XRGB2Y = AL/XLPE/SWAPE Low Vltage 0,6 / 1 kV ......... 22 NA2XSERGBY Medium Voltage 12/20 kV dari PLN ke MDP .. 23 NYA Low Voltage 450/750 V untuk Grounding ................... Sistem Instalasi indoor ........................................................ 23 NYM Kabel Low Voltage 450/750 V .................................... yang biasa dipergunakan untuk penerangan ....................... 23 NYYHY Low Voltage 0,6/ 1 kV ............................................ Kabel Instalasi Untuk Mesin Yang Bergerak ......................... 24 Kabel dan Isolatornya.......................................................... 27 Kabel NYA ........................................................................... 31 Kabel NYM dengan dua inti ................................................ 32 Kabel NYY............................................................................ 33 kabel NYY ............................................................................ 33 Kabel NYM .......................................................................... 33 Kabel NYY............................................................................ 34 Kabel N2XA ......................................................................... 34 Kabel NAXY ......................................................................... 35 Kabel NYRGBY .................................................................. 36 Kabel NYFGBY ............................................................ 37 Perbedaan konstruksi antara ........................................... kabel NYRGBY dan NYFGBBY ............................................ 38 Kabel NYBY ....................................................................... 39 Kabel N2FGBY .................................................................. 40 Kabel N2XRGBY ................................................................ 41 Kabel NYSY ....................................................................... 42 Kabel NYCY ....................................................................... 43 Kabel NYAF ....................................................................... 44 Kabel NYMHY ................................................................... 45 Kabel NYYHY ..................................................................... 46 Kabel Tanah N2XY ............................................................ 46 ix Kabel NF2XSEY ................................................................. 47 Kabel NF2XSEY-T .............................................................. 48 Kabel N2XSEFGBY ............................................................. 49 Tampak Atas Kabel Tembaga dan Isolatornya ................... 50 Isolator konduktor dengan bahan karet ........................... 53 Kabel Berisolasi Kertas ..................................................... 54 Kabel berisolasi PVC ......................................................... 55 kabel dengan isolasi XLPE ................................................. 56 Kabel dengan isolasi LSF ................................................... 57 Kabel Mineral Magnesium Oksida .................................. 58 Struktur Atom Penyusun Semikonduktor ......................... 60 Struktur Atom Semikonduktor.......................................... 63 Struktur Atom Semikonduktor 2 .................................... 64 Pita Energi Natrium .......................................................... 67 Pita Energi ........................................................................ 68 Pita Energi Isolator ........................................................... 68 Pita Energi Semikonduktor ............................................... 69 Elektrovalensi Semikonduktor .......................................... 70 Semikonduktor Instrinsik .................................................. 73 Struktur Kristal 2 Dimensi Kristal Si ................................... 74 Ikatan Kovalen Pada Semikonduktor instrinsik Si .............. 74 Data Germanium pada Susunan Periodik Berkala ............. 77 Germanium ...................................................................... 79 Silikon .............................................................................. 79 Prinsip dari Sebuah Penyearah ........................................ Setengah Gelombang Half-wave rectifier ....................... 84 Struktur kristal silicon ....................................................... 88 Struktur kristal silikon 2 ................................................. 91 a. Kristal semikonduktor paduan Ga As ........................... dalam dua dimensi ....................................................... 92 b. Kristal semikonduktor padua Ga As ............................ x dalam type-n dua dimensi ............................................ 92 Prinsip dari Sebuah Penyearah ........................................ Setengah Gelombang Half-wave rectifier ....................... 93 Bentuk Gelombang Dari Tegangan Keluaran Penyearah .. Setengah Gelombang Half Wafe Receifer ...................... 94 Diode Zener...................................................................... 96 Karakteristik maju Forward Characteristic ...................... 97 Pemanfaatan semikonduktor ........................................... 99 Termistor ......................................................................... 99 Alat junction Diode ........................................................ 100 Transistor ......................................................................... 101 1 BAB I Bahan Konduktor Padat Tujuan Instruksional Setelah mempelajari Bab ini, di harapkan pembaca dapat 1. Memahami, Mengetahui dan menjelaskan beberapa ukuran konduktor yang dapat dipakai dalam instalasi listrik. 2. Memahami dan menjelaskan berbagai jenis konduktor yang digunakan dalam instalasi listrik. 3. Memahami berbagai ukuran konduktor sesuai dengan kemampuan hantar arus. Gambar Bahan Konduktor Definisi Konduktor / Penghantar Penghantar adalah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar dapat berupa kabel penghantar dengan selubung isolasi atau kawat Penghantar tanpa isolasi[1]. Dalam kehidupan sehari hari, penghantar dapat dijumpai sebagai material untuk penghubung antara sumber tenaga 2 listrik dengan bebannya, atau penghantar ini berada di dalam rangkaian suatu komponen beban. Ciri – Ciri Konduktor yang baik itu sendiri memiliki tahanan jenis yang kecil dan salah satu Penghantar atau Contoh Konduktor yg sangat baik adalah emas, akan tetapi karena harganya yang begitu mahal, maka penghantar yg umumnya digunakan adalah tambaga dan aluminium untuk menghemat biaya. Gambar Kawat Tanpa selubung Gambar Kabel Dengan selubung isolator Ketahanan Konduktor yang diberikan tergantung dari bahan atau material yang digunakan terbuat dari apa serta berapa ukurannya karena untuk bahan tertentu, resistansi akan berbanding terbalik dgn luas penampangnya. Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan mengenai formulanya. Contohnya bisa dilihat didalam kawat tembaga yg tebal memiliki resistansi lebih rendah dari pada kawat tembaga yang tipis, dan juga untuk resisten sebanding dgn panjang. 3 Contohnya kawat tembaga yg lebih panjang ketahanannya lebih tinggi dari pada kawat tembaha yang pendek. Syarat bahan Konduktor Syarat bahan konduktor adalah syarat yang harus dipenuhi oleh bahan konduktor. Syarat bahan konduktor antara lain [2] 1. Konduktifitasnya cukup baik. 2. Koefisien muai panjangnya kecil. 3. Modulus kenyalnya modulus elastisitas nya cukup besar. Jika Konduktifitas suatu bahan konduktor memiliki nilai besar, maka bahan konduktor tersebut memiiki nilai penghantaran yang besar. Namun sebaliknya jika bahan konduktor memiliki nilai konduktifitas rendah, maka dia memiliki nilai penghantaran rendah juga. SedSedangkan dari sisi tinjauan muai panjang, maka bahan konuktor yang memiiki nilai muai panjang yang kecil maka akan memiliki daya hantar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan bahan konduktor yang memiliki nilai muai panjang yang besar. Jika ditinjau dari sisi modulus kenyal, maka bahan konduktor yang memiliki nilai modulus kenyalnya besar akan memiliki nilai hantar yang cukup besar pula demikian pula sebaliknya jika memiliki nilai modulus kenyal yanag rendah, maka bahan konduktor tersebut akan meiliki nilai hantar yang rendah pula. 4 Maka dari penjelasan diatas didapatkan suatu analisis hubungan antara daya hantar suatu bahan konduktor dengan nilai konduktifitas, muai panjang dan modulus kenyal. Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor 1. Logam biasa, seperti tembaga, alumunium dan besi. 2. Logam campuran alloy yaitu logam dari tembaga atau alumunium yang dicampur dengan jumlah tertentu dari logam jenis lain untuk meningkatkan kekuatan mekanisnya. 3. Logam paduan composite, yaitu dua atau lebih jenis logam yang dipadukan dengan cara kompresi, peleburan melting atau pengelasan welding. Tiga bahan tersebut sangat sering dijumpai dilapangan. Masing – masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Kapan dilakukan urni logam biasa, kapan dilakukan pencampuran dan kapan dilakukan komposit itu tergantung peruntukan bahan konduktor tersebut dipasang, maupun medan yang akan dilalui oleh bahan konduktor tersebut. Klasifikasi Konduktor Untuk lebih mengenal konduktor, maka konduktro diklasifikasikan sebagai berikut Klasifikasi Konduktor Menurut Bahannya a. Kawat Logam Biasa, baik dengan bahan Tembaga, Aluminium atau lainnya. Sebagai contoh [3] 5 BCC Bare Copper Conductor, Konduktor dengan inti Baja. Ini biasa dipakai untuk kabel Grounding. Sebagai Down Conductor dan penghantar yang masuk dari Bar Plate ke Copper Rod atau Copper Plate. Gambar BCC Bare Copper Conductor AAC All Aluminium Conductor, Konduktor Aluminium. Gambar AAC All Aluminium Conductor b. Kawat Logam Campuran Alloy. Contoh AAAC All Aluminium Alloy Conductor – Konduktor Campuran Aluminium. 6 Gambar AAAC All Aluminum Alloy Conductor c. Kawat Paduan Logam Composite, contoh Kawat Baja Berlapis Tembaga Copper Clad Steel. Gambar Copper Clad Steel CCS d. Kawat Lilit Campuran Alloy, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari 2 jenis logam atau lebih. Contoh ACSR Aluminium Conductor Steel Reinforced Untuk penghantar Sutet dengan jarak bentang jauh. 7 Gambar ACSR Aluminium Conductor Steel Reinforced Klasifikasi Konduktor menurut Konstruksinya Menurut konstruksinya konduktor dibagi menjadi beberapa macam, yaitu 1. Kawat Padat Solid Wire berpenampang bulat. 2. Kawat Berlilit Stranded Wire terdiri dari 7 sampai 61 kawat yang dililit menjadi 1. 3. Kawat Berongga Hollow Conductor adalah kawat berongga yang dibuat utnuk mendapatkan diameter yang besar. 8 Gambar Kawat Berongga Hollow Conductor Kawat padat adalah kawat yang tidak memiiki rongga. Berpenampang kecil sampai yang paling besar sekitar 50 mm2. Kawat ini lebih kakau bila dibandingkan dengan kawat berlilit. Dari sisi kemampuan hantar arus tiipe kawat padat ini memiliki kemampuan hantar yang lebih kecil pada diameter yang sama jika dibandingkan dengan kawat berlilit. Untuk kawat berlilit banyak digunakna mulai dengan ukuran penampang kecil sampai besar. Untuk proses instalasi penghantar jika menggunakan kwat berlilit maka akan lebih mudah dilakukan, jika dibandingkan dengan proses instalasi Kawat pejal. Untuk kawat berongga, ini bisa dijumpai pada kawat bidang telekomunikasi atau untuk sound system. Kawat ini mempunyai keistimewaan pada daya tembus medan elektromagnet. 9 Klasifikasi Konduktor Menurut Isolasinya Klasifikasi Konduktor menurut isolasinya adalah klasifikasi berdasarkan pembungkus – pembungkus yang terpasang pada konduktor. Klasifikasi konduktor menurut isolasinya adalah sebagai berikut 1. Konduktor Telanjang. 2. Konduktor Berisolasi, Contoh kabel twisted dan kabel NYY Gambar Kabel Telanjang Gambar Kabel berselubung 10 Gambar Kabel Twisted 2 pair Konduktor telanjang dimaksud adalan konduktor yang tidak memiliki pelapis isolator yang melingkupi konduktornya. Sedangkan Konduktor Berisolasi adalah konduktor yang memiliki selubung atau isolasi yang melingkupi konduktornya[4]. Karakteristik Konduktor. Ada 2 dua jenis karakteristik konduktor, yaitu dari tinjauan Mekanis dan dari tinjauan Elektris. Adapun penjelasan masing masing karakter itu sebagai berikut Tinjauan Kekuatan Mekanik Karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor dari SPLN 41-81981, untuk konduktor 70 mm berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 C, maka kemampuan maksimal dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A. 11 Tinjauan Kekuatan Listrik Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus listrik yang melewatinya dari SPLN 41-10 1991, untuk konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30o C, maka kemampuan maksimum dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A. Resistifitas Listrik Sifat daya hantar listrik material dinyatakan dengan konduktivitas, yaitu kebalikan dari resistivitas atau tahanan jenis penghantar, dimana tahanan jenis penghantar tersebut didefinisikan sebagai R = ρ l / A dimana; A luas penampang m2 l Panjang penghantar m ρ tahanan jenis penghantar R tahanan penghantar ohm Konduktivitas merupakan sifat listrik yang diperlukan dalam berbagai pemakaian sebagai penghantar tenaga listrik dan mempunyai rentang harga yang sangat luas. Logam atau material yang merupakan penghantar listrik yang baik, memiliki konduktivitas listrik dengan orde 107 12 dan sebaliknya material isolator memiliki konduktivitas yang sangat rendah, yaitu antara 10-10 sampai dengan 10-20 Diantara kedua sifat ekstrim tersebut, ada material Semikonduktor yang konduktivitasnya berkisar antara 10-6 sampai dengan 10-4 Berbeda pada kabel tegangan rendah, pada kabel tegangan menengah untuk pemenuhan fungsi penghantar dan pengaman terhadap penggunaan, ketiga jenis atau sifat konduktivitas tersebut diatas digunakan semuanya. Logam Konduktivitas listrik ohm meter Perak Ag ………………………..............6,8 x 107 Tembaga Cu …………………............. 6,0 x 107 Emas Au …………………….. ............. 4,3 x 107 Alumunium Ac ………………. .......... 3,8 x 107 Kuningan 70% Cu – 30% Zn …....... 1,6 x 107 Besi Fe …………………………............. 1,0 x 107 Baja karbon Ffe – C ………….......... 0,6 x 107 Baja tahan karat Ffe – Cr ……....... 0,2 x 107 Tabel 1. Konduktivitas Listrik Berbagai Logam dan Paduannya Pada Suhu Kamar. Koefisien Temperatur Hambatan Koefisien tempertur hambatan adalah Besarnya perubahan tahanan akibat perubahan suhu dinyatakan oleh 13 R = R0 [1+ α t - t0] Dimana R = Tahanan akhir setelah perubahan suhu Ohm. R0 = Tahanan awal sebelum perubahan suhu Ohm. Α = Koefisien Temperatur Bahan. t = Temperatur akhir 0C. t0 = Temperatur awal 0C.Dari persamaan diatas, maka di dapatkan kesimpulan bahwa jika suatu bahan konduktor diberikan panas maka nilai tahanan akan semakin besar. Nilai penambahan panas berbanding lurus dengan nilai Tahanan material konduktor. Penamaan Konduktor Kabel adalah kawat penghantar listrik Konduktor tembaga/Alumunium yang di berikan bahan isolasi dapat berupa bahan PVC atau XLPE sedangkan Konduktor listrik adalah kawat penghantar listrik yang tidak diberi isolasi atau disebut juga kabel telanjang[5][1]. Kabel terdiri dari dua kategori yaitu Low Voltage kisaran tegangan 350 – 1000 Volt & Medium Voltage kisaran tegangan 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV, Konduktor mempunyai kisaran tegangan hampir 150 kV sampai 500kV Sistem penamaan kabel 14 Gambar Sistem Penamaan Kabel Gambar Sistem Penamaan Untuk Low Voltage 15 Gambar Low Voltage Tembaga Non Armour Low Voltage Tembaga Non Armour NYA = Cu/PVC kisaran 450/750 Volt – Single Core NYF = Cu-Flex/PVC 450/750 Volt – Single Core NYM = Cu/PVC/PVC 300/500 Volt – Multi Core NYMHY = Cu-Flex/PVC/PVC 300/500 Volt – Multi Core NYY = Cu/PVC/PVC kV – Single Core & Multi Core NYYHY = Cu-Flex/PVC/PVC kV – Single Core & Multi Core N2XY = Cu/XLPE/PVC kV – Single Core & Multi Core = Cu-Flex/XLPE/PVC kV – Single Core & Multi Core Low Voltage Alumunium Non Armour NAYA = AL/PVC kisaran 450/750 Volt – Single Core 16 NAYY = AL/PVC/PVC kV – Single Core & Multi Core NA2XY = AL/XLPE/PVC kV – Single Core & Multi Core Low Voltage Tembaga Armour NYRGBY = Cu/PVC/AWA/PVC kV – Single Core = Cu/PVC/SWA/PVC kV – Multi Core N2XRGBY = Cu/XLPE/AWA/PVC kV – Single Core = Cu/XLPE/SWA/PVC kV – Multi Core NYFGBY = Cu/PVC/SFA/PVC kV – Multi Core N2XFGBY = Cu/XLPE/SFA/PVC kV – Multi Core NYBY = Cu/PVC/DSTA/PVC kV – Multi Core N2XBY = Cu/XLPE/DSTA/PVC kV – Multi Core Low Voltage Alumunium Armour NAYRGBY = AL/PVC/AWA/PVC kV – Single Core = AL/PVC/SWA/PVC kV – Multi Core NA2XRGBY = AL/XLPE/AWA/PVC kV – Single Core = AL/XLPE/SWA/PVC kV – Multi Core NAYFGBY = AL/PVC/SFA/PVC kV – Multi Core NA2XFGBY = AL/XLPE/SFA/PVC kV – Multi Core NABY = AL/PVC/DSTA/PVC kV – Multi Core NA2XBY = AL/XLPE/DSTA/PVC kV – Multi Core 17 Control Cable with Screening Armour & Non Armour NYSY = Cu/PVC/CTS/PVC kV – Single Core & Multi Core NYCY = Cu/PVC/CWS/PVC kV – Single Core & Multi Core N2XSY = Cu/XLPE/CTS/PVC kV – Single Core & Multi Core N2XCY = Cu/XLPE/CWS/PVC kV – Single Core & Multi Core Twisted Cable – Over Head Cable TC AL-XLPE 2 x 10 mm2 – TC AL-XLPE 2 x 16 mm2 – TC AL-XLPE 2 x 25 mm2 – TC. AL-XLPE 4 x 16 mm2 – TC. AL-XLPE 4 x 25 mm2 – TC. AL-XLPE 4 x 35 mm² – Twisted Cable dengan penggantung TC. AL-XLPE 2 x 35 + 1 x 25 mm2 TC. AL-XLPE 2 x 50 + 1 x 35 mm2 TC. AL-XLPE 2 x 70 + 1 x 50 mm2 TC. AL-XLPE 2 x 95 + 1 x 70 mm2 TC. AL-XLPE 3 x 25 + 25 mm2 TC. AL-XLPE 3 x 35 + 1 x 25 mm2 TC. AL-XLPE 3 x 50 + 1 x 35 mm2 TC. AL-XLPE 3 x 70 + 1 x 50 mm2 TC. AL-XLPE 3 x 95 + 1 x 70 mm2 18 Medium Voltage Tembaga & Alumunium Non Armour N2XSY = Cu/XLPE/CTS/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core & 3 Core N2XCY = Cu/XLPE/CWS/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core & 3 Core NA2XSY = AL/XLPE/CTS/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core & 3 Core NA2XCY = AL/XLPE/CWS/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core & 3 Core Medium Voltage Tembaga Armour N2XSEBY = Cu/XLPE/CTS/DSTA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core N2XSEYBY = Cu/XLPE/CWS/DSTA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core N2XSEFGBY = Cu/XLPE/CTS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core N2XSEYFGBY = Cu/XLPE/CWS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core N2XSERGBY = Cu/XLPE/CTS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core = Cu/XLPE/CTS/SWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core N2XSEYRGBY = Cu/XLPE/CWS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core = Cu/XLPE/CWS/SWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core 19 Medium Voltage Alumunium Armour NA2XSEBY = AL/XLPE/CTS/DSTA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core NA2XSEYBY = AL/XLPE/CWS/DSTA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core NA2XSEFGBY = AL/XLPE/CTS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core NA2XSEYFGBY = AL/XLPE/CWS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core NA2XSERGBY = AL/XLPE/CTS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core = AL/XLPE/CTS/SWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core NA2XSEYRGBY = AL/XLPE/CWS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core = AL/XLPE/CWS/SWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core NFA2XSY = AL/XLPE/CTS/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core NFA2XSY – T = AL/XLPE/CTS/PVC + AAAC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core High Voltage Conductor AAC AAAC AAAC/s with Grease ACSR T-ACSR 20 Rectangular Wire BCCH, BCCsoft Gambar Kabel NYFGBY Kabel tanah Low Voltage 0,6 / 1 kV Gambar NYSY – Kabel Kontrol Low Voltage 0,6/1 kV 21 Gambar Twisted Cable Low Voltage 0,6 / 1 kV Gambar Conductor ACSR kabel Saluran Distribusi SUTT dan SUTET High Voltage 22 Gambar BCCH Kabel Grounding – Rectangular Wire Gambar Kawat BCCH Bare Copper Conductor Hard Gambar Conductor untuk Low Voltage 23 Gambar Konduktor Untuk Medium Voltage Gambar Kabel N2XSBY Medium Voltage 12/20 kV Gambar NA2XRGB2Y = AL/XLPE/SWAPE Low Vltage 0,6 / 1 kV 24 Gambar NA2XSERGBY Medium Voltage 12/20 kV dari PLN ke MDP Gambar NYA Low Voltage 450/750 V untuk Grounding Sistem Instalasi indoor Gambar NYM Kabel Low Voltage 450/750 V yang biasa dipergunakan untuk penerangan 25 Gambar NYYHY Low Voltage 0,6/ 1 kV Kabel Instalasi Untuk Mesin Yang Bergerak Kriteria Mutu Penghantar Konduktivitas logam penghantar sangat dipengaruhi oleh unsur – unsur pemadu, impurity atau ketidaksempurnaan dalam kristal logam, yang ketiganya banyak berperan dalam proses pembuatan pembuatan penghantar itu sendiri. Unsur – unsur pemandu selain mempengaruhi konduktivitas listrik, akan mempengaruhi sifat – sifat mekanika dan fisika lainnya. Logam murni memiliki konduktivitas listrik yang lebih baik dari pada yang lebih rendah kemurniannya. Akan tetapi kekuatan mekanis logam murni adalah rendah[4]. Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas yang tinggi juga membutuhkan sifat mekanis dan fisika tertentu yang disesuaikan dengan penggunaan penghantar itu sendiri. Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar ternyata juga sangat ditentukan oleh nilai ekonomis logam tersebut dimasyarakat. Sehingga suatu kompromi antara nilai teknis dan ekonomi logam yang akan digunakan mutlak diperhatikan. Nilai kompromi termurahlah yang akan menentukan logam mana yang akan digunakan. Pada saat ini, logam Tembaga dan Aluminium adalah logam yang terpilih diantara jenis logam penghantar 26 lainnya yang memenuhi nilai kompromi teknis ekonomis termurah. Dari jenis–jenis logam penghantar pada tabel 1. diatas, tembaga merupakan penghantar yang paling lama digunakan dalam bidang kelistrikan. Pada tahun 1913, oleh International Electrochemical Comission IEC ditetapkan suatu standar yang menunjukkan daya hantar kawat tembaga yang kemudian dikenal sebagai International Annealed Copper Standard IACS. Standar tersebut menyebutkan bahwa untuk kawat tembaga yang telah dilunakkan dengan proses anil annealing, mempunyai panjang 1m dan luas penampang 1mm2, serta mempunyai tahanan listrik resistance tidak lebih dari ohm pada suhu 20oC, dinyatakan mempunyai konduktivitas listrik 100% IACS[6]. Akan tetapi dengan kemajuan teknologi proses pembuatan tembaga yang dicapai dewasa ini, dimana tingkat kemurnian tembaga pada kawat penghantar jauh lebih tinggi jika dibandingkan pada tahun 1913, maka konduktivitas listrik kawat tembaga sekarang ini bisa mencapai diatas 100% IACS. Untuk kawat Aluminium, konduktivitas listriknya biasa dibandingkan terhadap standar kawat tembaga. Menurut standar ASTM B 609 untuk kawat aluminium dari jenis EC grade atau seri AA 1350*, konduktivitas listriknya berkisar antara – IACS, tergantung pada kondisi kekerasan atau temper. Sedangkan untuk kawat penghantar dari paduan aluminium seri AA 6201, menurut standar ASTM B 3988 persaratan konduktivitas listriknya tidak boleh kurang dari IACS. Kawat penghantar 6201 ini biasanya digunakan untuk bahan kabel dari jenis All Aluminium Alloy Conductor AAAC. 27 Disamping persyaratan sifat listrik seperti konduktivitas listrik diatas, kriteria mutu lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau sebagian dari sifat – sifat atau kondisi berikut ini, yaitu a. Komposisi kimia. b. Sifat tarik seperti kekuatan tarik tensile strength dan regangan tarik elongation. c. Sifat bending. d. Diameter dan variasi yang diijinkan. e. Kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan lain-lain. Tugas Apakah yang dimaksud dengan 1. Kabel NYY; 4 x 6 mm2, 0,6 / 1 kV. 2. Kabel NYM – O; 4 x 2 mm2; 300 / 500 V 28 DAFTAR PUSTAKA [1] R. M. Soleh et al., “Elektronika Dasar,” Http// 2018. [2] PenJayadin, “Electronic book – Elektronika Dasar 1,” Elektron. Dasar, 2007. [3] N. B. Santosa, “MENGENAL THERMO-ELECTRIC PELTIER,” 29 January 2015, 2015. . [4] M. Thackeray, “An unexpected conductor,” Nat. Mater., 2003. [5] S. Bartien, “Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000,” DirJen Ketenagalistrikan, 2000. [6] J. M. Kelly and S. M. Takhirov, “Analytical and Experimental Study of Fiber-Reinforced Elastomeric Isolators Fiber-Reinforced Elastomeric Isolators,” Rep. No. PEER 2001/11, Pacific Earthq. Eng. Res. Center, Univ. California, Berkeley, 2001. [7] S. Purnama, P. Purwanto, and G. T. Sulungbudi, “Pengaruh Penambahan Konsentrasi Ag2S Terhadap Komposit Konduktor Ag2SxNa3PO41-x x = 0,1 - 0,5 ,” J. Kim. dan Kemasan, 2016. [8] V. A. Matsagar and R. S. Jangid, “Influence of isolator characteristics on the response of base-isolated structures,” Eng. Struct., 2004. [9] A. Syakur, M. E. D. Setiaji, and A. Aprianto, “Unjuk Kerja Isolator 20 kV Bahan Resin Epoksi Silane Silika Kondisi Basah dan Unjuk Kerja Isolator 20 kV Bahan Resin Epoksi Silane Silika Kondisi Basah dan Kering,” J. Tek. DIPONEGORO SEMARANG, 2016. [10] M. Rudan, Physics of Semiconductor Devices. 2015. [11] J. Bardeen and W. H. Brattain, “The transistor, a semi-conductor triode [14],” Physical Review. 1948. 29 [12] S. Errahmah and H. Purwaningsih, “Pengaruh Penambahan SiO2 x=2 dan 2,5 pada Pembentukan Natrium Superionik Konduktor Na1+XZr2SixP3-XO12 Dan Sifat Konduktifitas Ionik Baterai Elektrolit Padat,” J. Tek. ITS, 2016. [13] G. Prayitno and E. Roza, “Analisa Matematik Karakteristik Detector Semikonduktor Silicon Tipe P sebagai Bahan Detector Partikel Radiasi Bermuatan,” Pros. Semin. Nas. Teknoka, 2018. [14] V. Mourik, K. Zuo, S. M. Frolov, S. R. Plissard, E. P. A. M. Bakkers, and L. P. Kouwenhoven, “Signatures of majorana fermions in hybrid superconductor-semiconductor nanowire devices,” Science 80-. ., 2012. [15] B. J. Baliga, “Junction Field Effect Transistors,” in Gallium Nitride and Silicon Carbide Power Devices, 2016. [16] R. Becker, “Germanium,” Methods Exp. Phys., 1993. [17] T. Inoguchi, “Semiconductor Physics and Semiconductor Devices,” J. Inst. Telev. Eng. Japan, 2011. 30 OTO BIOGRAFI PENULIS Jamaaluddin, lahir di Surabaya, 17 Oktober 1970, anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan Drs. H. Isra’ Kusnoto, Msi dan Hj. Indah Rahayu. Penulis tercatat sebagai dosen tetap di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo pada tahun 2013, pada Program Studi Teknik Elektro. Latar belakang Pendidikan pendidikan penulis dimulai pada jenjang Sekolah Dasar Pada SDN. Gading 1, Surabaya; Sekolah Menengah Pertama Negeri 9, Surabaya; Sekolah Menengah Pertama Negeri-1, Surabaya; dilanjutkan dengan pendidikan pada jenjang Strata-1 pada Universitas Brawijaya malang Jurusan Teknik Elektro dengan konsentrasi pada Sistem Tenaga Listrik lulus tahun 1992; Jenjang pendidikan Master dilakukannya pada Universitas Muhammadiyah Yogjakarta Jurusan Magister Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia lulus pada tahun 2013; Mulai tahun 2015 penulis menempuh Studi Doktoral S-3 pada Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dengan konsentrasi pada Sistem Tenaga Listrik dengan rencana disertasi Tentang “Prediksi Beban Sistem Kelistrikan Jawa Bali”. Dalam karirnya sebagai Dosen di UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO UMSIDA yang dilakukannya semenjak tahun 2013, penulis juga aktif dalam melakukan penelitian, utamanya berkaitan 31 dengan kegiatan yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia, Bidang Konversi Energi Listrik pada bidang Energi Baru Terbarukan, dan pada Sistem Tenaga Listrik. Beberapa hasil penelitiannya sudah dipublikasikan baik secara Nasional maupun Internasional, seperti pada event IEEE Regional Asean, dan GCEAS di Hokkaido-Jappan. Semua penelitian yang dilakukan mendapatkan hibah baik dari KEMENRISTEK DIKTI maupun dari internal UMSIDA. Disamping aktif sebagai dosen tetap, penulis juga mempunyai beberapa usaha di bidang Kontraktor Elektrikal Mekanikal yang telah ditekuninya sejak tahun 2000, dan di bidang Umrah dan Haji Plus sejak tahun 2010. Beberapa buku sudah dibuat oleh penulis sejak usia muda antara lain Pembuatan naskah skenario Drama Televisi pada tahun 1986 yang berjudul “Sang Darim”; Pembuatan buku yang berjudul “Perjalanan sebuah batu” pada tahun 1995; Buku “Bimbingan Manasik haji dan Umrah” pada tahun 2003; Buku “Tuntunan Doa Umrah dan Haji” pada tahun 2003; Buku “Aduhai Haji” pada tahun 2005; Buku “Pegangan Training Of Tour Leader Umrah dan Haji” pada tahun 2013; Buku “Pentanahan Sistem Tenaga Listrik” pada tahun 2016; dan buku ini yang berjudul “Ayo Menjadi Pewirausaha” yang berisikan tips menjadi pengusaha tahun 2018. “Buku Ajar Bahan – Bahan Listrik- Struktur Atom pembentuk bahan” pada tahun 2017, Saat ini sebagai bentuk Catur Darma Perguruan Tinggi Muhammadiyah penulis juga menjadi Praktisi HYPNOTERAPHIST untuk membantu siapapun yang mengalami gangguan psikis, dan menjadi MOTIVATOR Kewirausahaan pada beberapa perusahaan, sekolah maupun perbankan. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Copper Conductor HardBcch KawatKawat BCCH Bare Copper Conductor Hard........................ 21Setengah Gelombang Half-wave rectifier. . . Prinsip Dari Sebuah PenyearahPrinsip dari Sebuah Penyearah........................................ Setengah Gelombang Half-wave rectifier....................... 93Setengah Gelombang Half Wafe ReceiferBentuk Gelombang Dari Tegangan Keluaran PenyearahBentuk Gelombang Dari Tegangan Keluaran Penyearah.. Setengah Gelombang Half Wafe Receifer...................... 94
Pembahasan mengenai bahan konduktor sangat dipenting untuk dipahami, hal ini sangat penting salah satunya agar panas dan aliran listrik di rumah Anda menjadi sangat lancar. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas konduktor dengan cukup lengkap, mulai dari pengertian konduktor, contoh konduktor, gambar konduktor, dan jenis-jenis konduktor, dan sifat-sifat konduktor. Pengertian Konduktor dan Contohnya Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita pahami terlebih dulu pengertian konduktor dan contoh-contoh konduktor itu sendiri. Pengertian konduktor pada dasarnya adalah suatu bahan atau zat yang bisa menghantarkan arus listrik. Bahan tersebut dapat berwujud zat padat, cair, bahkan hingga gas. Penamaan konduktor itu sendiri adalah dikarenakan benda atau zat yang dimaksud adalah konduktif sehingga kemudian dinamakan sebagai bahan konduktor. Baca Juga Penjelasan Mengenai Bahan Isolator yang Sangat Penting untuk Diketahui Diantara contoh konduktor yang baik sebenarnya adalah emas, namun dikarenakan harganya yang mahal maka penggunannya mayoritas diganti dengan alumunium maupun tembaga. Besi, Zink, perak, dan lainnya juga merupakan salah satu contoh konduktor yang memiliki sifat logam. Sementara itu, pengertian bahan konduktor sendiri adalah bahan yang memiliki kemapuan untuk mengantarkan panas dan listrik. Bahan ini memiliki hambatan jenis yang kecil. Makin kecil hambatan jenisnya makin baik konduktor yang anda dapatkan. Besarnya hambatan jenis dipengaruhi oleh beberapa hal yang ada pada bahan tersebut. Sifat-Sifat Bahan Konduktor yang Berkualitas Jenis bahan, struktur yang menyusun bahan, ketebalan dan panjang bahan tersebut mempengaruhi sifat konduktornya. Selain itu bahan yang diperggunakan sebagai konduktor haruslah memiliki sifat berikut ini. 1. Kekuatan mekanis tinggi Sebuah konduktor haruslah memiliki kekuatan mekanis yang tinggi sehingga dapat mengantarkan arus listrik dan panas dengan cepat. Bahan Konduktoryang mempunyai kekuatan mekanis tinggi ini berstruktur padat dan rapat. Hantaran panas dan listrik yang dialirkan akan menggetarkan bahan didalam konduktor. Arus akan dialirkan dari ujung konduktor yang satu ke ujung yang lainnya. Sifat hantaran mekanis ini menjadi syarat menentukan kekuatan sebuah konduktor. Sifat mekanis bahan konduktor sangat penting untuk pendistribusian listrik bertegangan tinggi. Apalagi jika konduktor itu terhubung ke tanah. Dampak yang ditimbulkan harus diperhitungkan dengan benar. 2. Konduktifitas yang baik Konduktifitas yang baik untuk sebuahBahan Konduktor konduktor berarti bahan tersebut memiliki tahanan jenis yang kecil. Dengan kecilnya hambatan jenis, maka arus listrik maupun panas yang dihasilkan akan dihantarkan dengan cepat. Sebaliknya jika tahanan jenis sebuah bahan besar, maka kemampuan mengantarkan panas dan arus listrik akan lambat, bahkan mungkin akan terhambat atau gagal. Ini sebuah hal yang buruk untuk sebuah konduktor. 3. Koefisien muai Kecil Pemuaian adalah keadaan bertambahnya volume suatu zat yang disebabkan oleh kenaikan suhu zat tersebut. Sebuah konduktor yang baik memiliki sifat koefien muai yang kecil, bahkan jika memungkinkan mendekati nol. Masing-masing zat memiliki Koefisien muai yang konsisten. Jenis pemuaian suatu zat terdiri dari muai panjang, muai luas dan ruang. Semua itu harus diperhitungkan agar Bahan Konduktor berfungsi baik. 4. Modulus Elastisitas Besar Hal ini sangat penting dimiliki untuk konduktor yang membagikan daya listrik bertegangan tinggi. Bahan yang memiliki modulus elastisitas besar relatif lebih tahan terhadap tegangan tinggi, sehingga bahan tersebut tidak mudah rusak. Konduktor terbuat dari berbagai bahan seperti zat air misalnya air raksa. Zat gas contohnya neon dan zat padat misalnya logam. Masing-masing memiliki modulus elastisitas yang berbeda satu dan lainnya. 5. Daya Thermoelektrik Sebuah rangkaian listrik seringnya menggunakan jenis logam yang berbeda. Masing-masing logam memiliki daya thermoelektrik yang dipengaruhi oleh suhu, hal ini akan mempengaruhi kemampuan hantaran arus listrik. Hal ini perlu untuk diperhatikan karena saat dua logam dengan jenis berbeda dipasang pada satu titik kontak, akan menghasilkan arus listrik dengan kekuatan tertentu. Masing-masing bahan memiliki daya konduktivitas berbeda pada suhu tertentu. Jenis-Jenis Konduktor Bahan Konduktor terbagi atas dua jenis karakteristik, yaitu sebagai berikut 1. Konduktor listrik Bahan ini akan menunjukan sifat konduktornya jika dialiri oleh arus listrik. Jika tidak dialiri arus listrik bahan ini tidak akan bersifat sebagai konduktor. Contoh konduktor listrik yaitu emas, perak, tembaga, aluminium, kuningan, perunggu, emas, besi, merkuri, platinum, dan grafit. 2. Konduktor mekanik Bahan ini menunjukan kemampuannya dalam hal daya tarik mekanik. Dia tidak akan berfungsi jika dialiri listrik. Konduktor mungkin hal yang jarang kita dengar, tetapi tanpa di sadari kita selalu menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Penutup Demikian penjelasan lengkap mengenai konduktor, mulai dari pengertian konduktor, jenis konduktor, contoh konduktor, hingga sifat-sifat konduktor. Bijak dalam memilih bahan konduktor akan membuat aliran arus listrik dan panas lancar. Semoga bermanfaat!
Dariteori tadi kita dapat mengetahui manfaat dari perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut : a. Energi mekanik salah satu contohnya pada permainan ayunan selain itu pada fungsi dan pelaksanaan mesin, alat atau benda yang sangat penting dalam ilmu fisika terutama untuk ahli sains dan ahli teknik. b.
. 122 16 161 492 189 44 336 245